Senin, 28 Februari 2011

Valentine

Valentine day, hari itu biasanya sangat di nantikan bagi orang-orang yang sedang jatuh cinta dan ingin menunjukkan rasa sayng mereka kepada orng yang mereka sayang, tetapi bukan hanya yang sedang jatuh cintta saja yang merayakannya banyak orang-orang yang merayakannya bukan karena jatuh cinta saja tetapi juga untuk orang yang mereka sayng seperti contoh seorang anak kepada ibunya.

Hari Valentine atau disebut juga Hari Kasih Sayang, pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di Dunia Barat. Asal-muasalnya yang gelap sebagai sebuah hari raya Katolik Roma didiskusikan di artikel Santo Valentinus. Beberapa pembaca mungkin ingin membaca entri Valentinius pula. Hari raya ini tidak mungkin diasosiasikan dengan cinta yang romantis sebelum akhir Abad Pertengahan ketika konsep-konsep macam ini diciptakan.

Hari raya ini sekarang terutama diasosiasikan dengan para pencinta yang saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk "valentines". Simbol modern Valentine antara lain termasuk sebuah kartu berbentuk hati dan gambar sebuah Cupido (Inggris: cupid) bersayap. Mulai abad ke-19, tradisi penulisan notisi pernyataan cinta mengawali produksi kartu ucapan secara massal. The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu miliar kartu valentine dikirimkan per tahun.[1] Hal ini membuat hari raya ini merupakan hari raya terbesar kedua setelah Natal di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama ini juga memperkirakan bahwa para wanitalah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu valentine.

Di Amerika Serikat mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu diperluas dan termasuk pula pemberian segala macam hadiah, biasanya oleh pria kepada wanita. Hadiah-hadiahnya biasa berupa bunga mawar dan cokelat. Mulai tahun 1980-an, industri berlian mulai mempromosikan hari Valentine sebagai sebuah kesempatan untuk memberikan perhiasan.

Sebuah kencan pada hari Valentine seringkali dianggap bahwa pasangan yang sedang kencan terlibat dalam sebuah relasi serius. Sebenarnya Valentine itu merupakan hari Percintaan, bukan hanya kepada pacar ataupun kekasih, Valentine merupakan hari terbesar dalam soal Percintaan dan bukan berarti selain valentine tidak merasakan cinta.

Di Amerika Serikat hari raya ini lalu diasosiasikan dengan ucapan umum cinta platonik "Happy Valentine's", yang bisa diucapkan oleh pria kepada teman wanita mereka, ataupun, teman pria kepada teman prianya dan teman wanita kepada teman wanitanya.

Jejaring Sosial Facebook

Banyak jejaring sosial yang menyadiakan berbagai macam fitur-fitur menarik dan menunjukan berbagai keunggulannya masing-masing. Seperti contoh facebook twitter dll. Yang dimaksud Jejaring sosial atau jaringan sosial itu sendiri adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.

Analisis jaringan sosial memandang hubungan sosial sebagai simpul dan ikatan. Simpul adalah aktor individu di dalam jaringan, sedangkan ikatan adalah hubungan antar aktor tersebut. Bisa terdapat banyak jenis ikatan antar simpul. Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan bahwa jaringan sosial beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari keluarga hingga negara, dan memegang peranan penting dalam menentukan cara memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan seorang individu dalam mencapai tujuannya.

Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu jaringan sosial adalah peta semua ikatan yang relevan antar simpul yang dikaji. Jaringan tersebut dapat pula digunakan untuk menentukan modal sosial aktor individu. Konsep ini sering digambarkan dalam diagram jaringan sosial yang mewujudkan simpul sebagai titik dan ikatan sebagai garis penghubungnya.

Kelebihan dan Kekurangan Jejaring Sosial Pada FACEBOOK

Saat ini hampir semua pengguna internet di Indonesia atau bahkan di Dunia ini menggunakan atau memiliki account facebook, mulai dari anak-anak sampai dewasa. Jejaring social ini telah membuat para penggunanya terjipnotis dan asiiik dengan aplikasi-aplikasi yang diberikan/disediakan, seperti melengkapi kekurangan jejaring social sebelumnya yang juga cukup banyak digunakan yaitu Friendster.
Dalam sebuah account facebook kita miliki, kita dapat melakukan :
Update status, disini kita bisa menulis apa saja yang sedang kita lakukan, kita rasakan, dimana keberadaan kita, bersama siapa, bahkan yang tidak bisa kita ungkapkan pada orang lain.
Comments, kita bisa mengomentari apa saja, entah itu status, foto, wall, notes teman kita.
Tagging photo, biasanya para pengguna suka meng-upload berbagai fotonya ke dalam account mereka, sama halnya pada Friendster. Dalam facebook, selain meng-upload foto untuk bisa diperlihatkan, kita juga bisa menandai orang-orang yang ada dalam foto tersebut apabila orang tersebut menjadi teman dalam account facebook kita.
Notes & Tagging Notes, dalam notes kita bisa menuliskan apa saja seperti menceritakan sesuatu, dan notes teersebut bisa kita tandai sama seperti foto juga mengomentarinya.
Chat, pada jejaring social sebelumnya (Friendster) tidak terdapat aplikasi untuk chating (berinteraksi) melalui media text dengan teman yang juga menjadi teman dalam account kita.
Games, pada jejaaring social lain tidak disediakan aplikasi games dengan menggunakan account kita, tapi dalam facebook kita dapat memainkan games seperti poker (kartu), pet society, Farmville, mavia wars, dan lain-lain dengan menggunakan account facebook kita.

Group, group ini dapat kita buat sendiri sesuai dengan tujuan orang-orangnya. Maksudnya semua yang memiliki facebook dapat membuat sebuah group yang ditujukan kepada sebuah komunitas atau siapa saja yang inginbergabung untuk mendapatkan informasi tentang group tersebut. Misalnya saja seperti kelas 2ia14 yang memiliki sebuah group facebook, dalam group itu semua mahasiswa yang tergabung bisa memberi/share info apa saja mengenai kelas ataupun kampuss, sejauh ini group facebook yang digunakan 2ia14 adalah untuk berbagi materi praktikum atau kuliah, info quiz, forum diskusi.

Fitur-fitur tersebutlah yang membuat para pengguna facebook betah untuk berlama-lama menggunakannya.
Menurut saya, kelebihan utama dari kepemilikan sebuah account facebook adalah kita bisa menemui kembali teman-teman lama kita, walaupun hanya didalam dunia maya, namun itu akan menjadi hubungan pertemanan yang berlanjut, dengan begitu kita bisa berkomunikasi kembali dengan mereka.
Sedangkan, untuk kekurangannya mungkin sebuah account facebook bisa dipalsukan oleh orang lain dengan info/data diri yang tidak benar sama skali yang mungkin akan merugikan orang yang accountnya dipalsukan. Lalu facebook ini bisa menyita waktu sang pemilik account untuk teruss menggunakan (kasarnya memebuat para pengguna terbuai dan tidak peduli dengan tugas/pekerjaannya, bagi para facebookers)

Banyak sekali kekurangan dan kelebihan dari jejaring sosial, tergantung kita para pemakai yang dapat menggunakannya secara positve atau secara negative

http://iryanaichwani.blogspot.com/2010/03/kelebihan-dan-kekurangan-jejaring.html

Budaya Copy Paste di Kalangan Mahasiswa

Kemajuan teknologi sekarang berupa internet, hp, Ipod, laptop, atau kamputer tak menjadikan mahasiwa makin mengembangkan intelektualitas. Teknologi justru mereka manfaatkan sebagai cara praktis untuk menyelesaikan tugas-tugas intelektualitas. Hanya dengan melakukan copy paste mahasiswa dapat menyelesaikan tugas-tugasnya.

terlalu banyaknya tugas dari dosen membuat para mahasiswa memilih hal-hal praktis atau instan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dosen. Jadi tidak heran mengapa copy paste merupakan solusi termudah untuk menyelesaikan semuanya. Hanya dengan dua kali klik, tugas pun terselesaikan.

Copy paste menjadi solusi praktis bagi mahasiswa. Mahasiswa tidak pernah memikirkan dampak apa yang di akibatkan copy paste, yaitu memampatkan pola pikir. Itu sama berbahaya dengan mengonsumsi narkoba atau minuman keras karena dapat menjadikan mahasiswa tanpa pemikiran. Mereka cenderung mengambil sikap dan hal-hal praktis atau instan, tanpa disertai pertimbangan rasional-intelektual. Lantas, di manakah peran mahasiswa sebagai kaum intelektual di masyarakat, jika hanya copy paste apa pun?
Krisis Jati Diri Taylor menyatakan, salah satu aspek kebudayaan adalah norma atau perilaku terpilih yang dianut sebagian besar masyarakat. Copy paste dipilih dan dianut oleh sebagian besar mahasiswa, sehingga lama-kelamaan menjadi kebiasaan dan membudaya. Budaya copy paste dilatarbelakangi oleh kemalasan belajar dan belajar malas di kalangan mahasiswa. Akibatnya, tergeruslah jati diri mahasiswa. Mereka tak lagi percaya diri dengan potensi dan kemampuan berpikir.

Proses copy paste tak hanya menjadikan mahasiswa sebagai pemikir praktis atau instan, tetapi juga sebagai peniru pasif yang hanya menjadi pengikut, pembebek, dari berbagai macam yang menjadi kecenderungan saat ini. Mereka mudah sekali terjebak dan terbawa arus hedonisme dan materialisme, tanpa filterisasi dalam diri. Jadilah mereka kaum konsumtif, tanpa pernah berpikir dan bertindak produktif, apalagi turut berperan di masyarakat.

Mahasiswa sebagai kaum intelektual di masyarakat memiliki tiga peran utama. Pertama, sebagai pentransfer ilmu, teknologi, dan nilai. Mahasiswa memiliki peran untuk menyebarkan ilmu, turut serta dalam memberantas kebodohan. Sebagai pengguna terdekat teknologi, mahasiswa berperan menggunakan dan menciptakan teknologi yang tepat guna untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sebagai pentransfer nilai, diharapkan mahasiswa menjadi tuntunan moral intelektual bagi masyarakat.

Kedua, mahasiswa sebagai agent of change, agen perubahan, turut serta dalam proses pembangunan dan pergerakan. Dalam pembangunan masyarakat dan bangsa, mahasiswa merupakan sumber daya manusia yang potensial karena terdidik dan terpelajar.

Dalam pergerakan, mahasiswa diharapkan mampu menyuarakan aspirasi masyarakat sehingga terciptalah perubahan di masyarakat dan bangsa. Ketiga, mahasiswa sebagai kaum intelektual semestinya mampu mempertanggungjawabkan intelektualitasnya pada diri sendiri dan masyarakat.


Sebenarnya copy paste boleh-boleh saja, asal tidak sepenuhnya kita mengcopy paste dan memikirkan sedikit ide dr kita sendiri.

- Desi Wulandari, mahasiswi Sosiologi UGM Yogyakarta

http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/02/12/136770/Budaya-Copy-Paste-Mahasiswa